Habis rapat dengan Kepala Kantor memberikan inspirasi ni hehe,. Tadi sewaktu rapat dengan seluruh supervisor yang sekarang telah berubah menjadi manager. Membahas sedikit mengenai permasalahan yang terjadi pada salah satu pegawai di kantor yang terkena masalah yang lumayan besar. Dimana pegawai tersebut harus menanggung kerugian perusahaan akibat kesalahan staf beliau waktu beliau menjadi Kepala Cabang disalah satu kecamatan.
Kalau dilihat dari struktur organisasi perusahaan, seharusnya staf beliau yang seharusnya mengganti semua kerugian yang terjadi, lalu bagaimana jika staf beliau tersebut telah meninggal dunia ?? Tentu ini menjadi masalah baru buat sebuah perusahaan karena siapa yang akan melanjutkan tuntutan ganti rugi tersebut ?? Mungkinkah Kerugian tersebut diHapuskan ??
Disinilah peran dan tanggung jawab seorang pimpinan dalam menghadapi setiap permasalah yang ada, bukanlah pimpinan yang terpusat tetapi pimpinan yang telah diberi amanah dan tanggung jawab dalam mengelola sebuah percabangan dalam struktur organisasi.
Dari paragraph diatas sudah dapat dipastikan kalau yang harus melakukan ganti rugi tersebut adalah beliau selaku pimpinan cabang, karena kurangnya pengawasan yang dilakukan beliau terhadap staf nya. Karena peran beliau bukan hanya memberikan instruksi A, B dan C tetapi juga harus ikut dalam melakukan pengawasan atas apa yang telah diinstruksikan tersebut.
“Perusahaan tidak mungkin dengan mudah menghapuskan beban kerugian yang terjadi, karena kesalahan tersebut dianggap kelalaian dari beliau selaku pimpinan cabang, sehingga mengganti kerugian tersebut menjadi kewajiban yang harus dibayar, bagaimanapun caranya meskipun sudah mau pensiun”
Pasti ada sebagian orang yang mengatakan aturan seperti ini dianggap kejam tapi perlu menjadi perhatian, kalau tidak seperti ini kemana peran pemimpin selaku penanggung jawab dari semua aktivitas yang dilakukan oleh stafnya ?? Adakah yang bisa menjawab ?? Atau ada yang berkeberatan dengan sistem yang seperti ini ??
Mungkin kisah diatas merupakan pelajaran berharga buat saya pribadi yang tidak mungkin kita dapatkan dibangku kuliah dan sekolah, sikap percaya yang berlebihan terhadap staff yang bisa berakibat buruk terhadap tanggung jawab kita sebagai seorang pemimpin, semoga peristiwa diatas tidak terjadi kepada diri saya pribadi dan kawand-kawand sekalian jika kawand menjadi atau telah menjadi pemimpin.
"Semoga kita bisa menjadi seorang pemimpin yang bisa Memegang Amanah, Bertanggung Jawab, Jujur, Adil, Dipercaya. Karena setiap pekerjaan dan jabatan pasti ada RESIKO nya tapi jangan jadikan jabatan atau pekerjaan itu menjadi beban, tapi jadikanlah pekerjaan dan jabatan tersebut sebagai sarana dalam melatih mental kita..."
Salam Persohiblogan ^_^
Hmmm...andai para pejabat negara baca postingan ini ya mas Aul...dijamin mereka langsung minta maaf ma rakyat dan menggelar acara makan kambing guling bareng bloofers,,hahaaa...^^
subhanallah....sip...sip....
dalam pekerjaan kita tidak bisa 100% perfect, dalam hal ini bila kerja kita sudah maksimal (bukan bekerja asal setor absen doank..heheee...). Semuanya ada konsekuensi, punishment itu perlu tetapi itu adalah jalan yg terakhir dan punishment itu bukanlah merupakan proses pembelajaran yang baik karena kita harus liat lagi performance ybs seperti apa. Jika memang selama ini dia terkesan asal2an dalam bekerja, maka wajar dan tidak perlu untuk dipertimbangkan lagi untuk memberikan sangsi karena itu adalah momen yg pas. Nah kasusnya mas aul ini ampe ganti rugi ya... apakah tidak ada jalan lain, sehingga penanggungannya masuk dalam kebijakan perusahaan...
@Salsa -> wakakak kambing guling ya hahah
@fatmah -> artinya apa tu teh :D
@Nitnot -> soalnya termasuk hubungan ke mitra mas, karena kesalahn sudah terjadi saat pejabat sebelumnya, nah saat beliau menjabat disitu tidak ada pemeriksaan dari beliau, beliau percaya kepada stafnya sehingga itu yang membat beliau dikatakan lalai, begitu mas. Mungkin bisa saja dihapuskan tetapi hukuman disiplin juga harus dijatuhan nah bagaimana cara menghapuskannya tidak tau juga mungkin ya tetap mengganti nya mas !
aamiin....
semoga kinerja qt bisa lebih baik lagi,, hehehe.
SMANGAD!!!
amiiiiiiiiin... saiya mah gak bisa banyak bicara, yang penting kita tidak melanggar hukum, jadi warga negara yang baik, anak sholeh yang sayang ibu-bapak, ngasih jajan ma anak, ngasih titik-titik ma istri, n gak suka pulang larut malem juga udah bersyukur, wkwkwkwkwkwk...
tadi diatas bilang gak mau banyak bicara ya, tapi kok ketikannya malah lebih panjang dari komentar yang ke-3 si juragan mobil raksasa yang tiap kerja ketemu roda-roda super besar yang gak mungkin bisa masuk lewat gang rumahku, wwkwkwkwkwkwk.. ni komen saya benar-benar gak bisa berhenti begitu saja tanpa ada kata terakhir yang pantas yang harus aku ucapkan sama si pemilik ini blog, aduh.. gimana ya, aku qok malah keterusan ngetik, wkwkwkwkwk.. betah saya kalo obrolannya menyangkut sama pekerjaan, kedisiplinan n aturan2 yang ada di tempat kerja mah, mpe lupa waktu saya komen disini, udah dulu ah, ini udah terlalu panjang buat saya, soalnya saya belum pernah komen di blog orang lain sepanjang ini, yaa.. paling biasanya juga kalo komen cuma beberapa kata petikan saja dari catatan si ahli waris, eh salah.. si empu blog, hehehe.. ya.. pokoke mah semangat saja we lah.. kan udah gajian, wkwkwkwkwkwkwk...
wa'alaikumsalam.. salam Bloofers ^_^
Intinya amanah dan tanggungjawab..
betul.. tanggung jawab..
Subhanallah, segala puji hanya milik Dia yang Ulung. Harus siap mempimpin dan harus siap di pimpin, kunci kepemimpinan yang saya tahu adalah sangat sederhana. Pemimpin harus sesuai antara Perkataan dan Perbuatannya. Sekecil apapun pasti menanggung resiko.
Sukses buatmu kawan :)
aminnn.. semoga.. aku termasuk dalam pemimpinyang bertanggung jawab... hehe nice post salam persahabatan:)
aku dan blue selalu mensuportmu om keren
semangat
dan sukses y
salam persahabatan
berat juga rasanya kalau diminta menanggung beban kerugian karena kesalahan. Bukankah setiap keputusan itu harus ada peersetujuan dan didiskusikan dulu yah?.. jadi nggak adil kalo emang kerugian itu ditanggung sendiri.
entahlah, semoga jadi pelajaran buat kita semua
Salam persohiblogan
Daku kembali menyapamu kawan
Kembali ke dunia yang penuh persahabatan ini
Rindu rasanya
Ada puisi anget untukmu :)
Dan kau adalah orang yg bertanggung jwab :)
wah,begitu ya?
kirain pimpinan itu asal perintah aja..
hehe...
@Andy -> wahaha mas panjang tapi ngerti saya apa yang mas bilang :D, intinya tanggung jawab :D
makasih pencerahannya, semoga kita akan menjadi pemimpin yang bijaksan
Wah Resikonya berat juga yah !!!
berani menjadi pemimpin artinya kita di ikat pada suatu kesepakatan tidak tertulis untuk berani juga mengambil resiko, apapun itu.
termasuk bertanggung jawab terhadap segala kelalaian yang terjadi, diketahui ataupun tidak diketahui -siapa suruh tidak mau tahu- begitu kah ?
Wew... setujuh banget!!!
Kebanyakan atasan kita seperti itu, melihat staf yang bisa di andalkan, mereka langsung lepas tangan. Padahal tanggung jawab tetap tanggung jawab. Meskipun di lepas harusnya tetap dalam pengawasan... :D
Salam persohiblogan dari Medan!
kl saya menyimak posting di atas,yang membuat kesalahan sebenarnya adalah anggota dari pemimpin itu sendiri,namun pihak perusahaan mengambil keputusan dengan kerugian tersebut harus di tanggung pimpinan.Menurut saya kerugian tersebut tdk semuanya di tanggung oleh pemimin,krn tidak ada orng yang bs di konfirmasi ttg hal itu,soalnya pelaku utama sdh meninggal dunia,dalam hal ini pemimpinan bukan dalam arti lari dari tnggung jawab,tapi kl bisa perusahaan juga pnya pertimbangan.!
sekian saja gan.!
bener banget. mari menjaid pemimpin yg bertanggung jawab
Nah, ini bener mas... namanya juga atasan, gaji lebih bear, tanggung ajwab lebih besar... setara lha! :)
emm, kompleks memang berawal dari pengorganisasian dan undang-undang yang terbuka untuk staf. Apalagi yang dinamakan ketegasan, tanggung jawab seorang pimpinan, ambilah contoh supervisor yang bertanggung jawab terhadap anak buah. di sini perannya harus membuat anak buah menjadi bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
Yah..semua itu seperti rantai delegasi, namun disini perannya bukanlah owner tapi karyawan, apapun jabatannya mereka tetap karyawan perusahaan yang harus mematuhi peraturan yang di buat pemilik. Itu resiko, mengatsinya dari sejak pertama belajar mendelegasi dengan tanggung jawab juga membuat UU yang tegas, terutama individu itu sendiri, jika tak di tanamkan..yah beginilah..
setuju,, pemimpin/atasan punya tanggung jawab sepak terjang bawahannya,,
bukan asal perintah dan terima beres doang..
semuanya terus dengan pembelajaran mas... moga sukses terus :)
Setiap diri kita adalah pemimpin, meski tidak memimpin perusahaan minimal kita memimpin atas diri kita sendiri.
Maaf baru sempat mampir nih...
Nice posting kang aul....
Bisa memberikan sedikit masukan nih.... ^_^
Semua memang sudah memiliki tanggung jawab masing-masing. Tinggal prakteknya aja, bisa ga memenuhi tanggung jawab itu.
Jika hanya mengganti tak masalah, tapi seringnya dikenakan sanksi seperti surat pernyataan tidak puas (paling ringat, turun jabatan dan trun pangkat, atau bahkan dilaporkan ke penegak hukum.
Menjadi atasan memang tidak mudah karena bertanggung jawab, bahkan untuk kesalahan anak buahnya.
All -> yah memang menjadi pemimpin buknlah hal yang mudah, bukan hanya bermodalkan uang buat jadi pemimpin kalau memnggunakan uang, namanya penguasa ^_^, terima kasih ya kunjungannya
Pas ni dijadikan bekal hidup..
terima kasih infonya, Mas
Salam satu spirit ..
“Putri JRs”
Andaikan semua pemimpin2 Indonesia bener2 bisa Memegang Amanah, Bertanggung Jawab, Jujur, Adil, Dipercaya. mungkin nasib bangsa gakkan semacam ini, :tears:
keslahan karyawan paling banter dipecat dan dikenai tuntutan hukum
auull...izin berkunjung ^_* udah lama ga BW..hihi
jabatan bagi saya adalah tanggung jawab.
oohh...(?)(?)(?)
jadi in blognya mang maman(?)(?)(?)
blognya bagus...(?)(?))(?)
hmmm...
(applouse dulu.. )
kakak ku maknyus, !! Amin kak, amin. tak doain selalu.
Semoga besok kalo Putri suda jadi commitee of Indonesia's diplomat bisa sebijaksana kakak, amin amin..
:)
(ini komentar, tapi juga do'a)
sukses selalu
hahaha amin dik putri, sukseslah dan sukses buat kita semua ^_^
semoga bisa diatas mas gan.... Semoga atasannya yg mau pensiun ga kena syndrom pensiun : suka uring-ringan n makin otoriter!
hehe,jadi juga gabung dengan bloofers
tentang blog, sure, blognya kreatif & inspiratif. tapi banyak uneg-uneg kayaknya:)
selamat bekerja/
keep fighting/
never give up/
you can if you want/
@anonim -> siapa ya kok anonim :D
Maaf Pak Aulia.
Ternyata sukses, gak bisa ditebak. hehe
kak nora ne