Desa Sarijadi Bandung


Saat menikmati tetesan hujan yang turun dari langit yang sudah menyembunyikan cerahnya dimana detik-detik diri ini menuju tempatku melepas lelah, tempat keseharianku beristirahat, tempat diri ini membaringkan tubuh lelah yang telah beraktivitas seharian di ruangan tertutup yang penuh dengan tumpukan arsip kesuksesanku, terlintas sejenak dipikiran bagaimana diri bisa sampai di tanah rencong ini, bagaimana kedua kaki yang yang masih kokoh ini bisa sampai berpijak di tanah ini. 

Tanah yang kini sudah mulai basah oleh butiran air hujan dan tanpa disadari kalau butiran hujan itu kini sudah membasahi kepala hingga seragam orange kebanggaanku, tapi diri ini tidak menghindari butiran air hujan tersebut melainkan ikut menari dan menikmati irama butiran air hujan yang berjatuhan di atap rumah sekitar seolah menghiburku dalam membantu diri ini melepas lelah.

Baru saja diriku merasakan daerah yang memiliki sejuk, tenang dan tentram. Setiap bangun pagiku selalu disambut dengan suara kokok ayam jantan yang begitu bersemangatnya seperti mengisyaratkan rasa syukur kepada Alloh SWT karena masih bisa melihat terbitnya sang mentari dan berkokok dengan kuatnya untuk membangunkan setiap makhluk dari tidurnya.

Supir angkot juga tidak ketinggalan berlomba mengejar rizky telah siap membariskan angkotnya secara tertib. “Siapa cepat Datang dia duluan kebagian penumpang”, sekilas kalimat ini hanya kalimat biasa akan tetapi dari kalimat ini rasa keadilan bisa terbentuk, rasa kedisplinan bisa terwujud. Handuk putih yang melingkar di leher sudah siap digunakan untuk mengeringkan keringat yang akan segera membasahi kulit kepala hingga tubuh perkasa para pejuang jalanan tersebut, rasa lelah bukan menjadi penghalang untuk mengejar rizky dengan tujuan bisa membawa sedikit hadiah untuk istri yang selalu setia menunggu kepulangan suaminya dan anak yang menanti mainan dari sang Ayah.

Keramahan dari setiap tetangga yang saling memberikan salam disaat berpapasan maupun berjauhan membuktikan ciri khas dari Desa Kecil ini mempunyai Tali Keharmonisan yang sangat kuat, sangat kental dan hal itu dibuktikan dengan kegiatan gotong royong, kegiatan syukuran, kurban bahkan sholat berjama’ah di Mesjid. Hampir 98% (sembilan puluh delapan persen) warga desa setempat turut ambil bagian dalam kepanitian setiap acara dan saya sendiri pernah ikut serta dalam kepanitian pada Hari Raya Idul Adha.

Makan bersama tetangga sekitar
Berkat rasa kebersamaan tersebut, rasa lelah akan setiap aktivitas yang dikerjakan, rasa takut dalam memotong kambing, memegang kambing, serta rasa jijik dalam menguliti daging kurban semuanya hilang dilebur oleh keharmonisan dan canda warga, ibu-ibu bahkan tidak ketinggalan menyiapkan kopi, teh dan sedikit cemilan yang biayanya berasal dari patungan masing-masing warga tanpa ada paksaan. 

Usia sepertinya bukan hal besar untuk bisa merusak keharmonisan yang terbentuk, karena sikap pemuda yang hormat dan ramah dalam berbicara dengan orang tua tapi terkadang ada beberapa candaan yang kurang tepat tetapi semua itu sudah dimaklumi sebagai candaan untuk melengkapi bumbu-bumbu keharmonisan dalam silaturahim. Sungguh suasana yang sangat harmonis dan sangatlah indah serta nyaman, ingin diri ini kembali merasakan suasana seperti dulu bahkan selalu bisa tetap merasakan suasana seperti itu. 

DesaSarijadi,,... tempat saya menemukan salah satu jawaban dari setiap pertanyaan spontan yang terlintas dibenaku , pertanyaan yang terkadang tidak pernah ada keberanian untuk bertanya tetapi terjawab dengan spontan. Desa Sarijadi yang telah menanamkan jiwa bersosialisasi pada diri ini, memberikan banyak pengalaman dan ilmu yang tidak akan saya temukan dibangku sekolah dan perkuliahan. 

Tunggu kedatangaku Desa Sarijadi, saya pasti akan mengungjungimu kembali karena masih banyak pekerjaan yang harus saya lakukan disana, semoga dengan niat Silaturahim ini bisa memudahkan langkah untuk berkunjung kembali kesana. Amiin

Tunggu Kedatanganku Wahai Desa Sarijadi, Saya Pasti Akan Mengunjungimu Kembali.

This entry was posted in . Bookmark the permalink.

30 Responses to Desa Sarijadi Bandung

  1. >.< jadi kangen kampung halaman hiks ;(

    semangaaat kang'aul..suatu saat kau akan kembali pulang membangun perdaban desamu, Sarijadi..

  2. IYA jadi pengen pulang kampung di sragen,jawa tengah...

  3. Unknown says:

    kalo aku baca ini pas lagi di Semarang bakalan pengen pulang deh. untungnya ini lagi ada di kampung halaman. hihii

  4. Insyaallah Kang..^^ Aku juga rindu kampung halaman..

  5. Meutia says:

    semngat aul...insyaallah pasti aul bisa ke sana lagi, yg penting sembuh dulu dan jaga kesehatan nya yah :)

  6. Unknown says:

    wah, pasti bisa k sana lg kang. ne aq jg lg d kmpung halaman sekarang ....

  7. wah, nanti ane Maret mau ke Bandung.. semoga bisa mengunjungi desa Sarijadi juga :D

  8. NIT NOT says:

    sekalian refreshing mas... meninggalkan beban tugas rutin sesaat....:D

  9. jadi ingat kampung halaman.....pengen pulaaaaang.. :'(

  10. Sam says:

    kenangan terbentang bagai lukisan terpanjang.... pulang ahhhh.... :D

  11. BLACKBOX says:

    asik,,,,,hahahaha jd pengen ke sana

  12. liza says:

    btw kalo di sigli tinggal dimana aulia?

  13. auraman says:

    Mbak Liza @-> Dekat dengan kantor pos, kalau senin sampai sabtu datang saja ke kantor pos hehehe :D

  14. speechless ahh...
    aku ga tau mana yg namanya bandung, mana yg namanya sigli, mana yg namanya yogya...huaa...ini di mana yaa...kenapa bumi berputar?
    Loh, ini udah di syurga kah? kok banyak bidadari cantik? tapi kenapa ada anak ilang dari medan yg nyasar ke sigli? Loh ini di mana ya... #amnesia
    (komentar stres pertamaku di seantero negeri bloofers)

  15. ada apa dengan desa sarijadi...
    sepertinya special banget...#penasaran

  16. mas aul ga rajin jawab komen2 kayak akuu..-___-
    aku ga mau komen ah...:P
    (lha, itu apa?)

  17. auraman says:

    @nick dan @mas Insan -> Sarijadi memang sangat berkesan, dan kenapa jarang jawab komen, masih modem kado loadingnya luama haha, kan ada pesan

    *maaf belum bisa blogwalking :D

  18. sepertinya foto yang diatas udah pernah lewat dah, wah kalo lagi ujan di foto keknya jadi romantis ya

  19. Cepat pulang yah kang au :D

    semangat semangat semangat terus.
    insyAllah niat tulus dan ikhlas itu sudah dicatat sama malaikat :) semoga diberi jalan kesana...

  20. Selalu ada senyum ketika membaca tulisan tentang kampung halaman..
    Selalu ada senang ketika memijakkan kaki kembali..
    Selalu ada semangat ketika mengingat kembali..
    Ah, kampung halaman. Banyak pelajaran hidup sebagai modal merantau di sana.
    :)

  21. law itu sih saya juga pernah lewat,,,,kumaha damang gan??

  22. kita pulank kampunk aja gan
    asik juga hidup d kampunk halaman dari pada kampunk org dan negri org

  23. hanafiah says:

    kunjyngan sore gan salam kenal ikut lait" blognya

  24. nenden says:

    nice post mas.,.,.,.

  25. ikut nyimak artikelnya gan makasih

Leave a Reply

Terima Kasih sudah memberikan masukan, semoga bisa membangun penulis untuk lebih giat lagi dalam menulis beberapa artikel yang bermanfaat,jangan lupa mengisi .: BUKU PENGUNJUNG :. ya

Diberdayakan oleh Blogger.